Selasa, 02 November 2010

Nabi Adam A.S. dan Hawa diturunkan ke Bumi

Allah Maha Pengasih dan Maha Pengampun, taubat Adam dan Hawa di terima. Keduanya di ampuni Allah SWT, tetapi atas kesalahan itu, mereka harus keluar dari surga yang penuh kenikmatan. Ini sudah sesuai dengan kehendak Allah SWT yang memang menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi, sebagai penghuni dan pengatur planet bumi. Maka Allah SWT berfirman: "Kalian akan turun ke bumi yang telah lama terbentang. Disana segala kebutuhanmu tersedia, tetapi kalian harus bersusah payah, harus bekerja keras untuk mendapatkannya". Selain Adam dan Hawa, iblis juga di usir dan harus hidup di bumi. Jadi Adam dan Hawa akan hidup bersama iblis di bumi. Firman Allah SWT: "Turunlah kalian ke bumi. Di bumi kamu hidup, di bumi kamu mati, dari bumi pula kamu akan di bangkitkan. Di atas bumi kelak kamu dan anak cucumu selalu mendapat godaan dan tipu daya iblis agar anak cucumu celaka dan hidup sengsara. Disana anak cucumu akan menghadapi perjuangan berat, dari jenis lelaki akan bersusah payah mencari nafkah untuk keluarga. Dari jenis perempuan akan mengalami kesakitan di kala melahirkan anak. Namun kamu jangan khawatir, kamu dan anak cucumu akan Ku beri petunjuk-petunjuk yaitu ajaran-ajaran agama. Barang siapa mengikuti petunjuk-Ku maka ia akan selamat dari godaan iblis".

Demikianlah Adam dan Hawa harus turun dari surga. Sewaktu di turunkan ke bumi, keduanya berada di tempat yang terpisah jauh. Konon Adam di turunkan di tanah Hindia, sedangkan Hawa di tanah Arab. Di bumi mereka harus menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan kehidupan. Wajah bumi yang belum tersentuh tangan manusia keadaannya sangat menyeramkan, gunung-gunung menjulang tinggi, jurang-jurang terjal menganga lebar, pohon-pohon raksasa tumbuh berserakan, binatang-binatang buas baik yang besar maupun yang kecil berkeliaran dimana-mana.

Untuk melindungi tubuhnya dari hawa dingin dan sengatan serangga, Adam dan Hawa memakai kulit binatang sebagai pakaiannya. Selama bertahun-tahun keduanya saling mencari dan berkelana dari satu tempat ke tempat lainnya. Perjalanan yang di tempuh sangat sukar dan penuh bahaya. Derita dan sengsara bena-benar mereka rasakan. Akhirnya mereka bertemu di Padang ARAFAH, setelah saling mencari selama 40 tahun.

Betapa terharu Adam melihat keadaan istrinya yang telah kepayahan. Sengsara menapak jalan yang sulit dan kejam. Mereka berpelukan, menangis penuh haru. Kini mulailah babak baru bagi kehidupan cikal bakal anak manusia. Adam dan Hawa tinggal di sebuah goa yang besar dan lebar. Goa itu terletak di dataran tinggi, sehingga tidak gampang di serang bintang buas.

Dengan bakal yang telah di berikan Allah, Adam mulai mengelola alam di sekitarnya. Ia menjinakkan binatang untuk diternakan, mengolah lahan pertanian dan perkebunan buah-buahan. Tantangan alam yang keras telah menggerakan akal pikiran Adam agar dapat mempertahankan kehidupan dengan keadaan yang lebih baik.

Apakah karena kesalahan Nabi Adam sehingga seluruh umat manusia harus menderita hidup di dunia? Bukan? Nabi Adam memang diciptakan Allah sebagai khalifah atau pengelola bumi dan isinya. Hanya saja, setelah diciptakan Nabi Adam di tempatkan di surga, setelah itu beliau harus ke tempat tujuannya yaitu bumi.

Namun dari sini kita harus pandai-pandai dan waspada terhadap bujuk rayu iblis dan setan. Mereka akan berusaha dengan segala macam cara untuk menjerumuskan manusia ke lembah dosa. Salah satu jurus iblis yang paling ampuh untuk meruntuhkan iman manusia ialah menjadikan baik suatu perbuatan maksiat atau dosa dalam pandangan manusia. Padahal dosa adalah dosa, maksiat adalah maksiat, barang tetap haram ini sudah jelas, jika dilanggar berarti kita menuruti bujukan setan, musuh yang nyata bagi semua umat manusia. Bukan setannya yang nyata tapi ucapan dan perbuatan yang bertentangan dengan agama itulah yang nyata dan dapat dipahami oleh manusia agar menghindarinya.


KISAH QABIL DAN HABIL

Waktu terus berlalu. Pada tahun pertama sejak mereka dipertemukan Hawa melahirkan sepasang anak kembar, lelaki dan perempuan. Si lelaki dinamakan Qabil, yang perempuannya dinamakan Iqlima. Pada tahun berikutnya lahir lagi sepasang anak kembar, yaitu Habil dan Labuda. Nabi Adam dan Hawa berharap dari keempat anak pertamanya ini akan menurunkan anak cucu yang berkembangbiak mengisi bumi Allah.

Di bawah asuhan ayah ibunya yang penuh cinta kasih tumbuhlah keempat anak itu dengan cepatnya. Nabi Adam dan Hawa tidak membeda-bedakan kasih sayang diantara anak-anaknya. Yang perempuan dididik sesuai dengan kodrat wanita yaitu menolong ibunya dan mengurus rumah tangga dan melakukan hal-hal yang menjadi tugas wanita, sedang yang laki-laki mencari nafkah sesuai bakat masing-masing, Qabil berusaha dalam bidang pertanian, Habil berusaha di bidang pertenakan. Ketika menginjak usia dewasa Allah SWT memberi petunjuk kepada Nabi Adam agar mengawinkan putra putrinya. Qabil dikawinkan dengan adik Habil yang bernama Labuda, sedangkan Habil dikawinkan dengan adik Qabil yang bernama Iqlima. Inilah syariat yang diturunkan Allah. Rupanya Qabil termakan bujuk rayu iblis, ia lebih mempertaruhkan hawa nafsu daripada akalnya, ia tidak mau menerima syariat yang ditetapkan Nabi Adam.

Nabi Adam adalah ayah yang bijaksana, ia terus menasehati Qabil agar menerima keputusan yang berasal dari Allah SWT, namun Qabil tetap menolak. Akhirnya Adam memerintahkan kepada Qabil dan Habil mempersembahkan kurban. Biarlah Allah SWT sendiri yang menentukan masalah ini. Dengan berdebar-debar mereka menyaksikan seluruh anggota keluarga Adam. Qabil dan Habil mempersembahkan kurban di atas bukit. Qabil mempersembahkan hasil pertaniannya, ia sengaja memilih hasil gandum dari jenis yang jelek. Sedangkan Habil mempersembahkan seekor kambing terbaik dan paling ia sayang. Dengan berdebar-debar mereka menyaksikan dari jauh. Tak lama kemudian nampak api besar menyambar kambing persembahan Habil. Sedangkan gandum persembahan Qabil tetap utuh, berarti kurbannya tidak diterima. Qabil sangat kecewa melihat kenyataan itu, ia terpaksa menerima keputusan itu. Padahal hatinya menerima, maka berlangsunglah perkawinan itu. Qabil dengan Labuda dan Habil dengan Iqlima.

Hari-hari berlalu, iblis datang merasuki pikiran Qabil. Ia membisikan sesuatu, bahkan jika Qabil dapat membunuh Habil tentulah ia akan dapat mengawini Iqlima yang cantik jelita. Hal ini terus menerus dilakukan oleh iblis tanpa jemu dan bosan. Pada dasarnya nafsu Qabil memang ingin memiliki Iqlima, maka ia turuti bisikan iblis itu. Pada suatu hari, ketika Habil menggembalakan ternaknya di tempat yang sepi. Jauh dari pemukiman Nabi Adam dan Hawa, tiba-tiba tanpa setahu Habil saudaranya itu memukul kepalanya dengan keras sekali. Maka, matilah Habil. Inilah pembunuhan pertama atas umat manusia di bumi, iblis tertawa dengan senangnya, ia sudah mempunyai teman.

Setelah Habil mati, Habil merasa kebingungan, diguncang-guncangkan tubuh saudaranya itu. Tentu saja tak mau bergerak. Lalu ia bawa kesana kemari. Ia benar-benar kacau, tak tahu harus dikemanakan mayat saudaranya itu. Ia merasa menyesal, air matanya berlinang. Pada saat Qabil kebingungab, Allah SWT memberikan ilham melalui burung gagak. Ada 2 ekor burung gagak yang berebut hendak mematuk mayat Habil, burung gagk itu bertarung. Salah seekor gagak itu tewas dalam pertarungan itu. Lalu burung gagak yang masih hidup menggali tanah. Burung gagak yang mati ditariknya.

Demikianlah Qabil menirukan perbuatan burung gagak tadi. Ia menggali tanah dan menguburkan mayat saudaranya itu. Namun ia tetap merasa gelisah. Apa yang harus dikatakan pada bapaknya,Nabi Adam. Ia tidak berani pulang, rasa bersalahnya membuatnya ketakutan sendiri. Lebih-lebih setelah ia melihat ayahnya dari atas bukit datang menghampirinya. Qabil langsung panik, ia melarikan diri memasuki hutan. Mendaki gunung dan menuruni jurang. Nabi Adam dan Hawa merasa sedih atas kejadian itu. Sebab beliau itu hanyalah manusia biasa yang mempunyai hati dan perasaan. Beliau pasrah kepada Allah SWT dan menerimanya sebagai takdir dan kehendak-Nya. Ia mohon diri dan keluarganya agar dikaruniai kesabaran dan keteguhan iman. Serta bertaubat, beristigfar mohon ampunan Allah SWT.

Selama beberapa tahun ibu Hawa melahirkan putra putri kembar. Sehinggaanak turunannya demikian banyak. Maka berkembanglah anak manusia keturunan Nabi Adam. Setelah manusia berkembang demikian banyak, dan Nabi Adam meninggal dunia. Banyak umat manusia yang berpaling dari kebenaran. Untuk mengingatkan manusia dari kelalaian, maka Allah SWT mengutus Nabi Idris sebagai nabi dan rasul.

1 komentar:

  1. How to use casino in India: the safest and most reliable
    The safest and most reliable 영천 출장샵 online 창원 출장샵 casino in India. Find the latest 광주광역 출장안마 top-rated casino 창원 출장샵 reviews, games, bonuses, 충청북도 출장마사지 sports betting,

    BalasHapus