Minggu, 14 November 2010

Kisah Nabi Ibrahim A.S

Asal Usul Nabi Ibrahim A.S
Beliau adalah putra Azar(tarih) bin Taruh, bin Saruj bin Rau, bin Falid bin Aabir bin Shalih bin Afrakhsyad bin Saam bin Nuh. Nabi Ibrahim A.S dilahirkan di sebuah tempat bernama faddam a'ram yang termasuk wilayah kerajaan babilon. Kerajaan babilon pada waktu diperintahkan oleh seorang raja yang bengis dan mempunyai kekuasaan absolut yaitu Namrud.

Ia seorang raja yang tidak mau lengser dan ingin berkuasa terus menerus bahkan ingin hidup terus menerus. Karena itu ia tidak segan-segan untuk membodohi rakyatnya agar menyebah berhala. Bahkan ia memproklamirkan diri sebagai salah 1 Tuhan yang harus di sembah oleh rakyatnya. Sehingga segala perintahnya tak ada yang berani membangkang. Sebelum Nabi Ibrahim A.S lahir, raja Nambrud pernah bermimpi melihat seorang anak laki-laki melompat masuk kedalam kamarnya lalu merampas mahkota dan menghancurkannya. Esok harinya ia memanggil peramal dan tukang tenung untuk menafsirkan arti mimpinya.

Menurut tukang ramal, anak laki-laki dalam mimpi sang raja kelak akan meruntuhkan kekuasaan sang raja. Tentu saja raja Nambrud murka. Ia memerintahkan kepada para prajurit untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir. Ketika Ibrahim A.S lahir, kedua orangtuanya bersembunyi di dalam goa. Sejak bayi hingga menginjak dewasa ia di berdasarkan di besarkan di dalam goa. Ia tidak pernah melihat dunia luar. Rasa ingin tau merasuki jiwa Ibrahim A.S. Selama ini ia hanya melihat bongkahan batu dan tanah di dalam goa. Begitu menampakkan kakinya diluar goa, Ibrahim A.S tercengang.

Ia benar-benar takjub melihat alam  yang sangat luas. Gunung-gunung menjulang tinggi. Langit biru terbentang luas. Ombak-ombak laut berkejar-kejaran. Di siang hari ia melihat cerahnya mentari. Di waktu malam ia melihat sinar bulan yang menerangi malam. Sejak kecil Nabi Ibrahim A.S sudah dapat petunjuk dari Tuhan. Ia merasa heran melihat orang-orang yang menyembah patung padahal patung-patung itu tidak bisa bicara, ia tidak bisa melihat tak bisa mendengar dan tak bisa memberikan pertolongan.

"mengapa mereka menyembah benda mati?" Demikian pertanyaan yang timbul di benak Nabi Ibrahim A.S. Jika ia bertemu dengan onta, kambing dan domba-domba selalu bergolak pertanyaan dalam hati, siapakah yang menciptakan ini semua? Ibrahim A.S ingin mencari siapakah yang berkuasa atas semua ini, siapakah yang pantas di jadikan Tuhan yang pantas disembah?

Ketika malam tiba, ia melihat bulan dan bintang. Namun bulan itu akhirnya tenggelam tak nampak lagi. Pada siang hari ia melihat matahari, namun di senja hari matahari itu juga tenggelam tak nampak lagi. Ibrahim A.S berkata dalam hatinya: "aku tidak suka ber Tuhan yang tenggelam". Akhirnya Ibrahim A.S dapat kesimpulan. Akal pikirannya yang masih suci bersih itu memutuskan, bahwa Tuhanlah yang menciptakan semua alam ini. Berkata dalam hatinya: "Tuhanku adalah yang menciptakan langit dan bumi, tumbuhan, hewan dan apa saja yang terdapat di muka bumi ini".


Ibrahim Bergaul Dengan Kaumnya
Sesudah dewasa dan berita tentang pembunuhan bayi-bayi sudah sirna. Ibrahim A.S diijinkan keluar goa oleh kedua orang tuanya di tengah-tengah masyarakat. Kesedihan menggerogoti hatinya, ternyata masyarakat di sekitar sudah  bobrok mental dan akhlaknya. Akal pikiran mereka benar-benar sudah tumpul sehingga patung-patung dan batu bergambar mereka jadikan Tuhan yang di sembah-sembah.

Ayah Ibrahim A.S sendiri adalah tukang pemahat patung yang di jual ke masyarakat banyak. Dan ayahnya juga menyembah patung yang d buatnya sendiri. Ibrahim A.S kemudian mengadu kepada Tuhan: "ya Tuhan, aku sedang menderita, derita batin. Aku melihat kemungkaran dan kesesatan. Untuk apakan gerangan akal pikiran yang dikaruniakan Tuhan kepada mereka? Apakah akal pikiran itu hanya digunakan untuk mencari kekayaan dan berbuat kerusakan belaka. Oh Tuhanku, tunjukkanlah aku,kalau Tuhan tidak menunjuki aku, sesungguhnya aku akan menjadi orang yang tersesat dan berbuat aniaya."

Lalu Allah SWT memberikan petunjuk kepadanya. Ia diangkat menjadi nabi dan rasul. Ia diberi wahyu sehingga ia yakin akan adanya Tuhan bukan sekedar kesimpulan asal pikiran belaka melainkan berasal dari ketetapan Tuhan. Allah mengajarkan segala rahasia yang ada di balik alam yang nyata ini. Bahwa di balik alam nyata ini ada juga alam ghaib. Setiap manusia yang mati kelak akan dibangkitkan lagi di alam akhirat.

Ibrahim A.S meyakinkan dirinya
Nabi Ibrahim A.S sebenernya sudah percaya akan adanya hari pembalasan akhirat. Pada suatu hari ia ingin memperoleh peutnjuk yang lebih nyata dan meyakinkan hatinya. Maka berdoalah ia kepada Tuhan: "ya Tuhanku perlihatkanlah padaku, bagaimana engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah SWT menjawab permintaan Ibrahim A.S itu dengan sebuah pertanyaan: "apakah kamu belum percaya Ibrahim?" Nabi Ibrahim A.S menjawab: "Saya telah percaya tetapi supaya bertambah yakin hati saya."

Tuhan kemudian memerintahkan Ibrahim A.S mengambil 4 ekor burung. Ke 4 nya dipotong-potong tubuhnya dipisah-pisahkan. Potongan-potongan kecil dari ke 4 burung itu dilumatkan kemudian dijadikan 4 onggok. Masing-masing onggokan diletakkan di puncak tempat bukit yang letaknya berjauhan. Ibrahim A.S kemudian diperintahkan mengambil burung-burung yang sudah hancur tadi. Tiba-tiba saja hidup lagi seperti sediakala dan menghampiri Nabi Ibrahim A.S.

Kini bertambah yakinlah Ibrahim A.S akan kekuasaan Allah SWT yang menghidupkan sesuatu yang sudah mati. Allah SWT kemudian berfirman kepada Ibrahim A.S: "demikian pula aku akan membangkitkan manusia yang sudah mati untuk dihidupkan di alam akhirat, dan akan dihisap amal perbuatannya sewaktu di dunia. Dan semua manusia akan menerima balasannya sendiri-sendiri."

Ajakan Kepada Ayahnya Meninggalkan Berhala
Sebelum Nabi Ibrahim A.S mengajak kaumnya untuk meninggalkan penyembahan pada berhala, pertama kali yang diajak menyembah Allah SWT adalah ayahnya sendiri. Ayah Ibrahim A.S bernama Azar adalah pembuat patung berhala. Ia memperingatkan ayahnya dengan bahasa yang lemah lembut penuh kesopanan: "wahai ayahku, mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?Wahai ayahku, sesungguhnya aku mempunyai ilmu yang diberikan Allah SWT dan tidak mungkin diberikan kepadamu. Maka ikutlah nasihatku, niscaya akan menunjukkan padamu jalan yang lurus. Wahai ayahku, jangan engkau menyembah setan. Sesungguhnya setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Wahai ayahku, sesungguhnya aku khawatir engkau akan ditimpa azhab dari Tuhan Yang Maha Pemurah maka engkau menjadi kawan dari setan". Tapi ayahnya tidak mau mengikutin ajakan Ibrahim A.S. Berkata ayahnya, "bencikah kamu terhadap Tuhanku, Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti mengakuku niscaya aku akan merajamu.Tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama."

Karena ayahnya tidak mau mengikuti ajakannya ia hanya berkata: "semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu pada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik hati kepadaku.  Dan aku akan menjauhkan diri dari padamu dan dari  apa yang kamu sembah selain Allah. Dan aku akan berdoa kepada Allah. Mudah-mudahan aku tidak kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku".

Doa Nabi Ibrahim A.S untuk ayahnya tak lain adalah karena kasih sayangnya selaku anak kepada ayahnya. Namun setelah Allah SWT menerangkan bahwa ayah Ibrahim A.S adalah musuh Allah SWT, maka Ibrahim A.S melepas diri darinya. Tak ada beban moral lagi selaku anak kepada ayahnya seperti tersebut di dalam AL-Qur'an.: "dan permintaan ampun dari Ibrahim A.S untuk ayahnya, tidak lain hanyalah karena sesuatu janji yang telah di ikrarkan kepada ayahnya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim A.S bahwa ayahnya adalah musuh Allah SWT. Maka Ibrahim A.S berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Ibrahim A.S  orang yang lembut hatinya lagi penyantun.


Nabi Ibrahim A.S Menghancurkan Berhala-berhala
Nabi Ibrahim A.S adalah orang yang cerdas dan ahli logika serta strategi yang ulung. Ia ingin berdialog dengan raja Nambrud di hadapan orang banyak. Caranya? Ia hancurkan lebih dahulu berhala-berhala yang jadi persembahan raja Nambrud dan rakyatnya. Hal itu ia lakukan ketika sang rajadan semua rakyatnya sedang berpesta hari raya dengan berburu di tengah hutan. Disaat rumah penyembahan berhala kosong maka Ibrahim A.S masuk membawa kampak. Berhala-berhala kecil dihancurkannya, lalu kampak-kampak yang dibawakan itu diletakkan di bawah leher berhala yang paling besar. Raja Nambrud dan pengikutnya pulang dari buruannya dengan wajah gembira. Mereka akan mengadakan pesta fora sambil menyembah berhala di ruang penyembahan. Namun betapa terkejutnya mereka saat sambil melihat berhala-berhala itu tercerai-berai.

"Kurang ajar siapa yang berani menghancurkan berhala kita?" Raja Namrud meluapkan amarahnya. Tidak ada seorang pun menjawab. Namun ada seorang saksi yang melihat hanya Ibrahim A.S saja yang tidak ikut berburu ke hutan dengan alasan perutnya sakit. "Tangkap dia bawa dihadapanku! Perintah Raja Namrud".
Ibrahim A.S kemudian ditangkap, dalihnya karena hanya ia seorang yang tidak ikut keluar kota untuk berburu hewan. Pastilah ia yang melakukan semua ini. Ia dibawa ke raja Namrud, disaksikan rakyat banyak ia diintrogasi. Ibrahim A.S tersenyum. Memang inilah yang diharapkannya. Bertanya Raja Namrud: "Apakah kamu yang menghancurkan berhala-berhala itu?"
"Bukan!" jawab Ibrahim A.S
"Ibrahim!" sergah Raja Namrud.
"Cukup banyak bukti yang menunjukan kalau kamulah pelakunya. Tidak usah mungkir".
"Bukan aku pelakunya!" jawab Ibrahim A.S tuk memancing emosi Raja Namrud.

Ia ingin mengajak dialog kepada Raja Namrud, "Baiklah" kata Raja Namrud. Kata Ibrahim A.S,"Saya punya pikiran, kamu juga punya pikiran. Kalau mau mencari siapa pelakunya penghancur berhala-berhala itu maka tanyakanlah kepada berhala yang paling besar itu. Bukankah kampak itu menggantung di lehernya. Berarti berhala paling besarlah pelakunya." Raja Namrud berang mendengar ucapan itu: "Hai Ibrahim A.S, kau sungguh bodoh? Dimana otakmu? Masa patung seperti itu akan saya ajak bicara? Kau mengada-ada!"
"Hai Raja Namrud!",kata Ibrahim dengan lantang. "Siapa yang sebenarnya bodoh. Mengapa patung yang tidak dapat bicara dan bergerak kau jadikan Tuhan yang teramat sangat?"

Raja Namrud dan pengikutnya terdiam mendengar jawaban dari Nabi Ibrahim A.S itu. Sebagian masyarakat yang berakal sehat membenarkan ucapan Nabi Ibrahim itu. Namun mana berani mereka angkat bicara. Sementara Raja Namrud dan pengikutnya tak dapat membantah. Hanya amarah yang timbul di hatinya. Dan langsung Raja Namrud memerintahkan untuk menangkap dan mengikat. "Apa hukuman yang pantas dijatuhkan untuknya?"tanya Raja Namrud kepada para penasihat kerajaan.

Kayu-kayu segera dikumpulkan. Ibrahim A.S diletakkan diatasnya dalam keadaan terikat kemudian dibakarlah ia hingga kayu yang bertumpukan itu habis. Raja Namrud dan penmgikutnya mengira Ibrahim A.S akan hangus menjadi abu. Namun setelah api itu padam Nabi Ibrahim A.S masih segar bugar. Itulah mu'jizat Nabi Ibrahim A.S. Tak mempan dibakar.


Dialog Nabi Ibrahim dengan Raja Namrud
Sesusah Nabi Ibrahim A.S dibakar tidak mati, sebenarnya banyak rakyat yang mau mengikut ajaran Nabi Ibrahim A.S. Tapi karena takut pada ancaman Raja Namrud, maka mereka masih banyak yang kafir. Nabi Ibrahim pun meneruskan dakekahnya untuk mengajak manusia hanya menyembah Allah SWT. Hal ini membuat murka Raja Namrud. Suatu hari Nabi Ibrahim A.S di panggil menghadap ke istana Raja Namrud. "Engkau telah menyebarkan fitnah yang jahat sekali," kata Raja Namrud.


“Adakah Tuhan selain aku?Akulah Tuhan yang harus kamu sembah. Aku dapat mengatur dan merusak segala-galanya. Siapakah lebih tinggi kekuasaannya daripada aku? Hukum yang kutetapkan mesti berlaku, keputusanku pasti berjalan. Semua orang tunduk padaku, menagapa kau menentangku?” Dengan tenang Ibrahim A.S menjawab: “Tuhanku adalh Allah, Dia lah yang kusembah. Dia telah menciptakan kamu dan Aku yang asalnya tidak ada. Ia sanggup mematikan dan menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Ia adalah pencipta langit dan bumi.”

Raja Namrud menyanggah jawaban itu dengan konyol: “Aku juga bisa menghidupkan dan mematikan.”
“Benarkah?” Tanya Nabi Ibrahim A.S. Raja Namrud kemudian memerintahkan pengawal untuk mengeluarkan narapidana. Namun kemudian Namrud mengambil pedang. Salah seorang dari pidana itu di penggal lehernya hingga mati. Seorang lagi diampuni, dibiarkan hidup. Lalu Nambrud berkata: “begitulah caranya aku menghidupkan dan mematikan.” “Itu bukan mematikan tapi membunuh dengan cara biadab dan kejam,” kata Ibrahim A.S,”Tuhanku bisa menjalankan matahari dari timur ke barat. Jika kau memang berkuasa Namrud. Cobalah kau jalankan matahri dari barat ke timur!”
Namrud terbungkam tak bisa bicara, tantangan Nabi Ibrahim A.S benar-benar membuatnya keok, tak bisa membantah lagi, ia benar-benar telah dijatuhkan oleh kecerdasan Nabi Ibrahim. Sejak saat itu Namrud menganggap Ibrahim A.S sebagi musuh besarnya.

Ibrahim A.S Hijrah Ke Mesir
Karena negeri Babilon tidak aman lagi bagi Ibrahim A.S dan istrinya maka ia memutuskan tuk pindah ke Syam (Palestina). Bersama Luth A.S yang kemudian juga menjadi Nabi dan pengikutnya meninggalkan Babilon. Namun tidak berapa lama negeri Palestina diserang bahaya kelaparan dan penyakit menular. Ibrahim A.S dan pengikutnya kemudian pindak ke Mesir. Mesir pada waktu itu diperintahkan oleh raja yang kejam dan suka berbuat seenaknya. Raja Mesir suka merampas wanita-wanita cantik walaupun wanita itu bersuami. Ketika Raja Mesir mendengar Sarah adalah wanita yang cantik maka Ibrahim A.S dan Sarah dipanggil menghadap. Ibrahim berdebar. Raja Mesir memang mempunyai kebiasaan aneh yaitu merampas istri oang yang berwajah cantik sekedar untuk membuktikan betapa besar kekuasaanya. Tak seorangpun menghalangi perbuatannya.

Setelah menghadap Raja Mesir ia ditanya: “siapakah perempuan itu?”. “Saudaraku” jawab Nabi Ibrahim A.S. Sengaja ia berbohong. Sebab jika ia berkata terus terang tentu ia akan dibunuh Raja Mesir dan istrinya akan dirampas. Perbuatan Nabi Ibrahim A.S ini menjadi kaidah, boleh berbohong dalam keadaan terdesar dan terancam bahaya. Nabi Ibrahim A.S dan istrinya boleh tinggal di istana. Pada suatu hari Sarah dapat menyembuhkan penyakit Raja Mesir yaitu sepasang tangan Raja itu mangetup rapat tak dapat digerakan. Atas jasa Sarah kemudian Sarah diberikan hadiah seorang budak perempuan bernama Hajar. Dan dengan ikhlas Hajar kemudian diberikan kepada Nabi Ibrahim A.S untuk dijadikan istri.

Di Mesir Ibrahim A.S dapat hidup tentram dan makmur. Hartanya melimpah ruah. Tapi justru ini menjadikan iri hati bagi penduduk-penduduk asli Mesir. Maka Ibrahim A.S kemudian memutuskan kembali ke Palestina. Sejak saat itu Palestina dijadikan tempat tinggalnya. Dijadikan tanah airnya dan dijadikan tempat untuk menyembah Allah SWT. Di Palestina itu Hajr melahirkan seorang nak laki-laki bernama Ismail. Tak lama kemudian Sarah juga melahirkan anak laki-laki bernama Ishak.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar